Drag bike
Kejuaran motor drag...!!!
Memacu motor dengan kecepatan tinggi dalam
waktu yang singkat menjadi tantangan tersendiri, untuk dapat memacu
motor dengan kecepatan tinggi dibutuhkan ketepatan perhitungan
pengemudinya, tidak hanya ketangguhan motor. Kejuaraan motor drag
merupakan ajang yang tepat untuk menyalurkan hobby balapan yang seperti
ini. Selain mengasah kemampuan dan naluri berkendara, dengan mengikuti
kejuaraan ini juga bisa mendapatkan pengalaman yang berharga.Di setiap wilayah sering mengadakan kejuaraan drag, seperti kejuaraan motor drag Bandung. Tidak pernah kekurangan peserta, bahkan penonton yang sekedar ingin tahu juga tidak kalah banyaknya. Karena arena yang diperlukan berupa jalur lurus, maka dari itu tidak sedikit arena yang bisa dijadikan ajang drag motor ini.
Beda di Bandung beda pula di Jakarta, di Jakarta lebih terkenal dengan motor drag Kemayoran, siapa yang tidak tahu wilayah ini, menjadi ciri khas balapan drag di Jakarta. Setiap wilayah memang memiliki aturan tersendiri. Asal tidak dilakukan secara ilegal dan mengutamakan keselamatan, kegiatan ini didukung secara positif.
Untuk motor drag Lampung yang banyak peminatnya, bahkan ada beberapa komunitas pencinta motor drag disini, balapan jenis ini juga sangat menarik perhatian pemuda setempat. Jika melihat motor drag pasti langsung mengenali karena memiliki ciri tersendiri.
Motor drag Palembang juga tidak mau kalah, setelah sering mengadakan kejuaraan bahkan sampai kejuaraan motor matic, tidak diragukan lagi jika penggemar drag disini tak sedikit, tak bisa dianggap remeh untuk wilayah lainnya.
Memang kejuaraan drag ilegal sering menjadi masalah dan juga memakan banyak korban jiwa, untuk itulah diperlukan sebuah kompetisi yang legal sebagai tempat menyalurkannya. Keamanan juga selalu menjadi faktor utama bagi pengendaranya, seperti helm, jaket dan celana juga sepatu.
Balapan jenis ini juga memerlukan seorang mekanik yang handal, tidak sembarang mekanik bisa memodifikasi motor menjadi motor drag yang sesuai dengan keinginan. Kemampuan mekanik menganalisa dan memodifikasi mesin motor merupakan faktor utama selain pengendara yang memang harus bisa menyesuaikan dengan kendaraannya. Maka tidak jarang seorang pembalap drag memiliki motor dan juga mekaniknya sendiri.
Kali ini drag bike kembali diselenggarakan di kota apel, malang. Lomba di dataran tinggi serta temperatur yang lebih dingin menjadikan motor memerlukan set up anyar. Mekanik-mekanik jawa tengah, terutama dari semarang tampaknya mampu beradaptasi dengan mudah, itu tampak dari motor yang dibawa pembalapnya membukukan waktu yang lebih cepat serta mulai banyak berubah. Tak mau kalah mekanik lokal dari malang tetap menjaga nama harum jawa timur, lewat pembalapnya Rizky Unyil mampu membukukan dua gelar juara. Ketatnya persaingan juga kembali memanas. Kali ini sang dragbiker nasional, Eko Chodox kembali ke jalur yang benar dan memborong tiga podium teratas, membuatnya tetap memegang gelar dragster handal. Berhubung adanya pembatasan kelas yang boleh diikuti setiap starter maka 3 buah piala no.1, serta 3 piala dari tiga besar podium sudah merupakan pencapaian cukup memuaskan. Namun ke depan ada kemungkinan sang maestro akan menyapu bersih semua gelar juara di tiap kelas yang ia ikuti. Kita tunggu saja
drag bike
JAKARTA (DP) Drag bike belakangan semakin trend. Jangan heran jika nanti akan semakin banyak event adu kecepatan sepeda motor di track lurus ini. Mendatangi sejumlah event drag bike tingkat nasional di sejumlah kota, Dapurpacu.com tergelitik menggali informasi seputar drag bike, sepeda motornya, berikut antusiasmenya. Ketika banyak balap liar di jalanan dengan sepeda motor drag, induk organisasi pecinta motor, Ikatan Motor Indonesia (IMI) pun mengagendakan event balap drag bike beberapa tahun silam. Dan tiga tahun belakangan, antusiasmenya semakin membumi. Jumlah peserta balap drag bike pun melonjak tajam dengan banyaknya tim yang ikut serta. Menurut Helmy Sungkar, promotor di sejumlah event drag bike, antusiasme mulai menunjukkan trend positif. Bahkan lima seri yang digelar selama 2010 dirasa kurang dan bisa jadi ditambah lebih banyak. Talenta pebalap drag bike di Indonesia memang semakin berkembang. Dengan banyaknya event, diharapkan balap liar yang notabene kurang aman bisa diarahkan ke jalur yang benar. Di sinilah ajang sesungguhnya kalau ingin adu cepat, kata Helmy kepada Dapurpacu.com di sela-sela event balap drag bike di Sentul, beberapa waktu lalu. Memang, seiring dengan semakin banyaknya pecinta balap sepeda motor drag, IMI Pusat harus terus menyosialisasikan soal peranti safety. Banyak kalangan menyebut meski sudah dilengkapi beberapa peralatan keselamatan di sekujur tubuh pebalap drag bike yang turun di lintasan resmi, masih banyak kekurangan yang memungkinkan pebalap mengalami celaka. Kalau di tim kami, soal safety itu lebih penting daripada gengsi. Mungkin banyak pebalap atau joki merasa risih pakai peralatan lengkap, tidak seperti ketika mereka main di trek liar. Namun kami selalu berusaha mematuhi peraturan, kata Johansyah, pemilik tim balap drag bike Nazar Bike dari Jakarta.
drag bike
JAKARTA (DP) – Di Indonesia, komunitas sepeda motor drag sendiri lahir dari balap jalanan. Jangan dipikir drag bike yang dipakai berspesifikasi besar, canggih, dan elegan seperti kebanyakan event drag bike di luar negeri. Bentukan sepeda motor drag (dragster) di sini lebih ke arah minimalis, atau boleh dibilang kerempeng dan minim perkakas. Cukup ‘tulang’ dan ‘jeroan’ saja. Menurut Harri Novrian, pemilik bengkel modifikasi drag bike di bilangan Pondok Kelapa, Jakarta Timur, sepeda motor drag di Indonesia memang mengadopsi aliran ‘bersih’. Artinya, sepeda motor yang dipakai drag bike haruslah sangat enteng. Sebisa mungkin tidak ada aksesoris yang nggak penting, ujarnya. Kuncinya, untuk membuat sepeda motor drag haruslah memiliki konsep chassis yang tepat. Jika chassis tidak asli tidak kompeten. Pemilik dan bengkel tidak segan untuk mendatangkan sasis baru meski harganya mahal. Satu chassis impor dari Jepang atau AS bisa berbanderol Rp 10-25 juta. Jika kurang enteng, pemilik siap melubangi chassis. Kaki-kaki yang enteng, mesin berspesifikasi balap, perubahan posisi duduk, setang jepit, hingga ban khusus drag adalah wajib hukumnya. Dengan pemangkasan ini, bobot dragster berkurang drastis. Jangan heran kalau penyusutan beratnya bisa mencapai 40-50%. Pokoknya harus ringan, tapi nggak mengangkat saat digeber. Itu yang sulit, beber Harri. Untuk proses ini, rata-rata bengkel membutuhkan waktu sekitar 3-5 bulan. Tak penting sebuah tampilan, yang jelas dragster harus menyandang predikat enteng. [dp/DON]
Sisi Lain Balap Motor Drag
SUARA knalpot sepeda motor yang mengganggu telinga meyeruak di tengah panasnya kota Bekasi akhir pekan lalu. Ratusan sepeda motor berjajar rapih dalam tenda-tenda yang didirikan disekitar kompleks perumahan. Salah satu akses jalan raya dalam perumahan itu pun ditutup.
Rupanya kelompok anak-anak muda tersebut akan bersiap mengadakan kontes adu kecepatan dalam trek lurus (drag bike). Motor-motor yang digunakan tampak asing, sebagian besar tidak memasang bodi motor. Bahkan, komponen sepeda motor lainnya seperti jok ditaruh seadanya saja.
Motor ini memang tidak dilihat dari segi penampilannya, namun dinilai dari kemampuannya berpacu dalam arena balap. Dua lintasan lurus sejauh seperempat mil digunakan untuk mengadu dua pebalap. Pemenangnya adalah yang memiliki catatan waktu paling singkat melewati garis finis.
Sekilas mengenai sejarah drag bike di Indonesia, tidak seperti lomba motor lainnya seperti road race dan motorcross, kompetisi ini seperti ada dan tiada. Awal kemunculan balapan ini pada tahun 1995-an. Namun kurangnya event dan jenjang internasional membuat, gemerlap drag bike kembali redup.
Jarangnya event yang mengadakan ajang balap secara resmi, membuat sebagian penghobi balapan jenis ini turun ke jalan dengan mengadakan balapan liar. Seperti yang dituturkan salah satu pelaku drag bike Dadan Priandana (31).
Menurutnya ajang balap jenis ini jarang sekali digelar, sementara persaingan gengsi antara pebalap liar drag bike semakin ramai. “Jarang drag race diselenggarakan di Bandung. Karena itu biasanya adu balap dilakukan di monumen perjuangan Bandung pada sore hari,” ujarnya.
Hingga dua tahun silam, drag bike mulai kembali ramai. Terlebih dengan masuknya tren baru drag bike kelas skuter matik (skutik). Begitu wabah skutik melanda, para pembalap liar dan pemodifikasi motorpun beralih pandangan.
Jika sebelumnya motor laki seperti Honda Tiger dan CB yang jadi basis andalan untuk terjun di kelas Free For All (FFA), dengan kemunculan skutik yang berbodi yang kecil, ringan dan bertenaga sangar ini spontan menjadi bintang untuk dijadikan pacuan.
Kapasitas mesin pun ditingkatkan, dari semula 125 cc menjadi 350 cc. Melihat perkembangan tren balap motor kelas matik ini, pihak penyelenggara optimis drag skutik banyak menuai peserta baru.
Puluhan juta pun rela digelontorkan penghobi balap ini, asalkan motornya jadi paling tercepat diantara para pesaingnya. seperti dilakukan Dadan untuk ‘mengorek’ (merombak mesin) Kawasaki Ninja miliknya, Dadan menghabiskan dana lebih dari Rp 10 juta. Sementara untuk skuter matik, dia bisa habiskan dana lebih dari Rp 20-30 juta.
Namun, permasalahan penghobi balap ini tidak sekedar wadah penyelenggaraan saja. Ini juga terkait dengan aturan penyelenggaraan dan jenjang prestasi internasional ajang drag bike ini bagi pebalap Indonesia.
*Unsur Keamanan Ditanggalkan*
Salah seorang pemerhati dan penyelenggara yang sering mengelar ajang ini, Sigit Widiyanto dari Flip Motoracing Division (FMD) mengatakan tata cara perlombaan yang dibuat Ikatan Motor Indonesia (IMI) masih rancu. “Drag motor ini memang belum mapan seperti drag mobil. Sehingga masih banyak tata aturan lomba yang harus diperbaiki,” katanya.
Salah satu aturan yang kurang tegas diberlakukan menurut pengamatan Torsimax adalah perihal perlengkapan keselamatan balapan. Pada suatu ajang drag bike di Bekasi, Minggu (4/4) lalu terlihat banyak peserta hanya menggunakan helm tanpa wearpack lengkap untuk balapan.
“Terpenting peserta pakai helm dan jaket tebal saja, karena resiko balapan ini kecil tidak seperti pada ajang road race,” tukas Sigit yang juga berperan sebagai Ketua penyelenggara ajang balapan itu.
Sementara dari pihak pabrikan nampak enggan serius turun mensponsori ajang ini, karena ajang ini dinilai jenjang prestasi pebalap drag tidak jelas di kelas internasional. Seperti dituturkan Ari Wibisono, Motorsport Manager PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI).
“Kami (Yamaha Indonesia) sangat fokus membawa merah putih berkibardi dunia internasional. Tapi ajang drag bike jenjangnya ke internasional muter-muter dan terlalu jauh,” katanya.
Kesulitan itu akhirnya membuat pihak Yamaha hanya membantu bagi pihak-pihak yang ingin mengembangkan riset motor mereka untuk lebih cepat. Menurut penuturan Ari, Yamaha Indonesia juga sangat terbantu imej motor mereka, khususnya skutik mampu merajai kelas bergengsi drag bike di Indonesia.
“Walaupun kami tidak intens ke arah drag bike, tapi kami banyak membantu peserta ajang drag bike konsultasi atau mencari komponen drag yang mereka perlukan,” ungkapnya.
Suatu wadah untuk meminimalisir kegiatan balap drag bike liar, memang sungguh dibutuhkan. Tapi tanpa dukungan aturan, sponsor dan banyak pihak terkait, maka hasilnya akan sia-sia.
Bikin tampilan mio spek drag dari nol sampai jadi
Hemmmmm....memang rasanya Thailand adalah musuh paling tangguh kita untuk urusan
motor drag khususnya di asia tenggara....setip pengerjaan motor drag thailand memang
terlihat lebih inovatif di banding kita....(bukan bermaksud merendahkan bangsa kita lo)....
pada kenyataannya setiap hasil pengerjaan mereka selalu saja ada yg baru dan berbeda..
baik dari sektor mesin ataupun part lainya.....selain terlihat menarik tampilanya secara full,
secara ditail pun part yg di gunakan terlihat mach dengan tampilanya...woww....liat nih....
motor drag khususnya di asia tenggara....setip pengerjaan motor drag thailand memang
terlihat lebih inovatif di banding kita....(bukan bermaksud merendahkan bangsa kita lo)....
pada kenyataannya setiap hasil pengerjaan mereka selalu saja ada yg baru dan berbeda..
baik dari sektor mesin ataupun part lainya.....selain terlihat menarik tampilanya secara full,
secara ditail pun part yg di gunakan terlihat mach dengan tampilanya...woww....liat nih....
eee......ternyata bukan gambar yg langsung jadi seperti gambar di atas ini yg IBLJ
temukan di salah satu web Thailand ini......secara kebetulan ada beberapa gambar
proses pengerjaan dari nol sampai jadi terutama sektor casis dan tampilanya bukan
sektor mesin lo...ga sabar ingin melihatnya....ok deh langsung kita lihat satu persatu...
temukan di salah satu web Thailand ini......secara kebetulan ada beberapa gambar
proses pengerjaan dari nol sampai jadi terutama sektor casis dan tampilanya bukan
sektor mesin lo...ga sabar ingin melihatnya....ok deh langsung kita lihat satu persatu...
1.Ini adalah gambar awal motor sebelum pengerjaan (asli dekil bangetttt)
2. proses pembersihan / pembenahan
3 . proses pengerjaan rangka
terlihat mereka mengerjakan langsung pada bengkelnya dengan alat-alat yg umum
seperti bor dan las...casis bagian belakang di buang dan di ganti dengan pipa baja
kotak berbentuk persegi panjang,di tekuk dengan sudut tertentu...lalu di l
ubang-lubangi...biar ringan
seperti bor dan las...casis bagian belakang di buang dan di ganti dengan pipa baja
kotak berbentuk persegi panjang,di tekuk dengan sudut tertentu...lalu di l
ubang-lubangi...biar ringan
4.pengepasan hasil rangka dengan mesin
5 . pengecatan cacis/rangka
6 . Hasil perakitan secara menyeluruh....
Terlihat menarik bukan hasil nya.....mungkin banyak dari teman-teman
IBLJ bisa sedikit meniru proses pembuatan motor tersebut , salah
satunya adalah pada proses pembuatan rangka bagian belakang...di
mana mereka bisa membuat dengan secara mudah dan dengan alat-alat
setandar bengkel yang ada pada umunya namun hasilnya terlihat berkelas
lo...masih banyak gambar bagian-bagian ditail yang akan di muat di sini...
IBLJ bisa sedikit meniru proses pembuatan motor tersebut , salah
satunya adalah pada proses pembuatan rangka bagian belakang...di
mana mereka bisa membuat dengan secara mudah dan dengan alat-alat
setandar bengkel yang ada pada umunya namun hasilnya terlihat berkelas
lo...masih banyak gambar bagian-bagian ditail yang akan di muat di sini...
berikut adalah penampakanya.....
- bagian jok
Terlihat sama dengan style Indonesia
- bagian magnet
bagian ini terlihat keren dengn sedikit sentuhan cet berwarna
kuning Stabilo dan penempelan sticker
kuning Stabilo dan penempelan sticker
- Sock Breker Belakang
- Lubanga Hawa Pada Tutup Noke As
- Aki terlihat modis dengan balutan sticker
- Bagian kaki-kaki depan
* cakram minimalis
* spakbor coakan
* selang rem
* piton cakram/pala babi
* pelek 17 dengan lobang disekelilingnya
- Stabilizer ga mau ketinggalan di cat
- segitiga atas dan stang drag
- RPM digital
sektor kemudi dengan tekukan stang mengarah tajam kebawah yg
terlihat simpel dan keren di tambah dengan selongsong sokbreker
dengan warna pelangi yang masih jarang di Indonesia
- Paking tebal / adaptor dan dinamo starter balutan cat
Dan berikut adalah hasil akhirnya....mio yg tadi nampak kusam tersebut
di sulap menjadi sebuah kuda pacu 201 m dengan full speck dan di
pajang manis disebuah gerai accesoris ...keren...keren.......
wooww......lumayan ditailkan tampilanya........ dan teman-teman IBLJ bisa
menilai sendiri kelebihan dan kekurangan hasil buatan mekanik2 Thailand
dalam meracik tampilan motor drag........ semoga terinspirasi.........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar